Cedera Saat Kecelakaan Bawa Pemuda India Jadi Mualaf

Cedera Saat Kecelakaan Bawa Pemuda India Jadi Mualaf

Cedera Saat Kecelakaan Bawa Pemuda India Jadi Mualaf

Muhammad Umar Gautam adalah ulama dan ustaz terkenal dari India. Ia lahir di Fatehpur, sebuah distrik yang terletak di bagian utara Uttar Pradesh.

Sebagai kepala Pusat Dakwah Islam Delhi (IDC), Gautam awalnya adalah seorang non-muslim. Dia tertarik Islam 30 tahun yang lalu karena agama ini sangat indah dan penuh kelembutan. Menurutnya Islam bukanlah agama bagi umat Islam saja tetapi untuk seluruh umat manusia.

"Ini adalah tugas kita untuk mencerahkan umat lain tentang ajaran mulia Islam, yang didasarkan pada kesederhanaan, toleransi, kasih sayang dan hidup berdampingan secara damai," kata Gautam.

"Sejak hari pertama saya memeluk Islam pada tahun 1984, saya telah memulai misi besar tersebut dan dampaknya telah menarik ratusan orang ke pangkuan Islam serta mencerahkan ratusan ribu masyarakat India yang jumlahnya 1,2 miliar."

Ketertarikan Gautam kepada Islam diawali saat kuliah pascasarjana pertanian di Pant Nagar University di Allahabad. Saat itu ia berusia sekitar 20 tahun.

Gautam yang sudah tidak lagi tertarik dengan keyakinannya, bertetangga dengan mahasiswa bernama Nasir Khan di kos-kosannya.

Suatu ketika, Gautam mengalami cedera dalam sebuah kecelakaan dan setiap hari harus pergi ke rumah sakit untuk periksa. Namun dia butuh orang untuk melakukannya.

Di kampus, Gautam tidak punya saudara atau kerabat namun Khan selalu membantunya. Gautam sangat terkesan dengan sikap Khan yang tanpa pamrih, tulus dan penuh dedikasi.

"Saya mulai berpikir, Khan bukanlah teman, kerabat atau bahkan dari kampung halaman saya. Agama kita juga berbeda," kenang Gautam.

Satu bulan kemudian, Gautam bertanya kepada Khan mengapa dia memberi pertolongan sedemikian rupa.

Khan menjawab, "Gautam temanku, saya seorang muslim dan agama saya Islam. Kami diajarkan untuk hidup bertetangga dengan baik dan memperlihatkan kasih sayang kepada orang lain. Seorang muslim harus memenuhi beberapa hak tetangganya, karena jika tidak, kami akan dimurkai Allah nanti di akhirat."

Jawaban tersebut sangat menyentuh hati Gautam. Ia ingin segera mencari informasi yang banyak tentang Islam.

Atas permintaan Gautam, Khan meminjamkan buku-buku Islam dalam berbagai topik. Setelah membaca buku-buku tersebut, Gautam punya kesimpulan bahwa Islam bukan hanya untuk muslim tapi untuk semua umat manusia.

"Saya sangat puas dan minta dipinjami Alquran dengan terjemahan dalam bahasa Hindi," kata Gautam.

Gautam kemudian mempelajari Alquran selama 6 bulan. Dan satu tahun kemudian, Gautam mengutarakan keinginannya untuk memeluk Islam. Namun Khan malah menyuruh Gautam berpikir matang-matang.

"Kamu pikir lagi dan lagi dan pastikan bahwa kamu benar-benar ingin menjadi seorang muslim. Ketika sudah memutuskan, tidak akan ada lagi kata kembali," kata Gautam menirukan ucapan Khan.

Namun Gautam sudah mantap ingin memeluk Islam karena dia berkata kepada Khan bahwa dia ingin masuk surga.

Berita Gautam memeluk Islam menghebohkan lingkungan di mana di tinggal, termasuk di kampung halamannya. Dinding majalah kampus dipenuhi wawancara keislaman Gautam.

Keluarga Gautam bahkan harus datang dari kampung untuk memastikan berita tersebut. Gautam pun dengan penuh percaya diri mengakui telah memeluk Islam.

"Akhirnya keluarga saya mengucilkan saya hampir 12 tahun lamanya," kata Gautam. Ayahnya yang menjadi tuan tanah dan pegawai pemerintah bahkan sangat malu dengan masyarakat Rajput. Namun di tahun ke-13 keislamannya, ibu Gautam, Santhi Singh, memutuskan untuk menjadi mualaf.

Tinggal di Jamia Nagar di wilayah Okhla selama 20 tahun, Gautam tak bisa menyelesaikan studi pascasarjananya karena beberapa hal.

Bersama istrinya, Rasiya, Gautam kemudian pindah ke Delhi dan menjadi dosen ilmu-ilmu Islam di beberapa universitas. Pada 2011, Gautam mendirikan IDC yang menjadi kendaraannya dalam melakukan dakwah.
KOMENTAR. APA KOMENTAR ANDA?
Be smart, read more!